Fokus Memilih Visi untuk Lebih Baik

Diposting oleh Iqbal Kautsar | 19.05 | , , | 0 komentar »

Tiga pasangan capres dan cawapres telah terpilih sebagai kandidat yang berhak bertarung dalam Pilpres 2009 mendatang. Mereka adalah SBY-Boediono, JK-Wiranto dan Mega-Prabowo. Ada kesamaan yang bisa ditarik benang merahnya mengenai pencalonan mereka, yaitu sama-sama dibangun atas fondasi koalisi partai.

Memang, ada perbedaan menjulang ketika membandingkan cawapres yang dipilih SBY dengan yang lain. Boediono dipiilih tidak berasal dari latar belakang partai. Akan tetapi, SBY-Boediono didukung oleh koalisi PD, PKB, PKS, PPP dan PAN dan ini cukup menjustifikasi bahwa pasangan tersebut tetap berbasiskan koalisi partai.

Kisah akrobatik tentang bagaimana terbentuknya koalisi yang mengusung capres-cawapres tersebut harusnya cukup diungkapkan kemarin. Cukup muak sudah kita membicarakan pasangan-pasangan itu terbentuk tidak berlandaskan pada platform programnya, melainkan hubungan transaksional yang berbasis profit. Alhasil, saat ini alangkah lebih bijak rakyat berfokus pada visi dan misi yang diusung oleh para capres-cawapres tersebut. Visi dan misi lah yang akan lebih berpengaruh dalam menyejahterakan rakyat selama 5 tahun ke depan ketimbang konstruksi koalisi yang hanya menyejahterakan partai-partai politik saja.

Namun berbicara mengenai visi dan misi kandidat, kita tentu perlu berkaca pada pengalaman pemilu legislatif kemarin dimana visi dan misi yang diusung adalah bagian dari pencitraan ‘busuk’ para pesertanya. Visi dan misi kemarin kebanyakan mendendangkan suara penyejahteraan rakyat, tetapi itu seolah hanya menjadi bagian dari politik dagang sapi saja. Ramai-ramai mengusung visi kemakmuran rakyat tetapi visi itu ‘diperkosa’ untuk memuaskan nafsu keterpilihan. Tentu, itu suatu pembohongan terkutuk pada rakyat.

Pengalaman pileg ini lah yang seharusnya kita perhatikan dan jadikan dasar dalam mempersiapkan Pilpres mendatang. Kita wajib sadar bahwa visi dan misi yang diusung bukan semata-mata sebagai balutan pencitraan capres-cawapres kepada calon konstituennya. Orang yang memimpin negeri ini haruslah nyata seorang visioner dan berkredibilitas memimpin rakyat. Ingat, Indonesia adalah sebuah negara besar yang berpopulasi lebih dari 220 juta jiwa. Pemimpin negeri ini harus bisa mengakomodasi segala kepentingan seluruh rakyatnya demi kesejahteraan Indonesia.

Menurut hemat penulis, ketiga pasangan capres-cawapres telah memiliki kapabilitas yang diperlukan untuk memimpin negeri ini. Masing-masing adalah sosok hebat yang telah mumpuni memimpin banyak orang. Selain itu, cukup melegakan bahwa visi dan misi yang diusung para kandidat secara garis besar menawarkan sesuatu yang berbeda-beda.

SBY-Boediono berfokus pada penciptaan pemerintahan yang stabil dan amanah terhadap rakyat. Mega-Prabowo mengusung platform pemerintah yang berbasiskan ekonomi kerakyatan. Dan, JK-Wiranto menjanjikan untuk menjadikan pemerintahan yang cepat, tanggap dan revolusioner dalam penyejahteraan rakyat.

Pilihan tetap ada di tangan rakyat. Rakyatlah yang berhak menentukan siapa yang paling pantas menduduki kursi RI-1 dan RI-2. Analisis lah visi dan misi yang diusung secara cerdas dan jatuhkan lah pilihan secara bijak kepada pemimpin yang mampu mengantarkan negeri ini ke arah lebih baik. Saatnya rakyat terfokus pada visi-misi yang diusung demi Indonesia yang lebih baik.

0 komentar